Untuk melaksanakan sebuah operasi pendaratan tentunya dibutuhkan data intelijen yang akurat dan terkini mengenai pantai pendaratan dan keadaan lingkungan di sekitar pantai. Pertanyaan yang sering timbul pertama kali sebelum dilaksanakan operasi tersebut adalah dimana kita akan mendaratkan pasukan dan material serta kapan waktunya? Untuk menjawab pertanyaan itu diperlukan data-data yang mendukung. Dari kurang lebih 81.000 km total panjang pantai di Indonesia hanya beberapa persen saja yang sudah terdata dengan lengkap itupun masih perlu dimutakhirkan lagi datanya agar akurat dan tepat. Koordinat dan keadaan pantai bisa saja terjadi perubahan setiap tahun karena abrasi, erosi, bencana alam dan ulah manusia. Pertanyaannya adalah bagaimana agar semua pantai di Indonesia dapat terdata dengan baik sesuai dengan kepentingan militer? Ada beberapa instansi militer yang memang tugasnya adalah memetakan perairan termasuk pantai di seluruh Indonesia namun terbatasnya sarana dan sumber daya manusia serta durasi waktu dan segala macam pertimbangan lainnya sehingga tidak semua pantai di Indonesia dapat terpetakan. Yang paling efektif namun agak sedikit mengeluarkan biaya adalah membayar tenaga kerja dari dalam yang memiliki kemampuan untuk kegiatan tersebut. Bila tidak sanggup juga maka tenaga kerja asing yang kompeten di bidang itu. Bagaimana dengan keamanan data yang diambil oleh asing? Ya, sudah saatnya Pemerintah dan Angkatan Perang kita memikirkan cara lain yang lebih menguntungkan untuk 'penguasaan pantai' tanpa harus membayar 'orang lain' untuk mendata seluruh pantai di Indonesia.