Jumat, 11 Januari 2013

Doktrin Leopard

Salam Kebangsaan...
Tahun ini merupakan tahun yang patut dicatat dalam sejarah perkembangan TNI dengan kedatangan beberapa Sistem Senjata matra darat, matra laut dan matra udara yang akan melengkapi koleksi Angkatan Perang Indonesia, sama halnya ketika Indonesia kedatangan Sistem Senjata dari Russia diawal tahun 1960an. Dengan kedatangan Sistem Senjata tersebut harus diikuti dengan perubahan doktrin militer yang berkaitan dengan Sistem Senjata dan hal ini normal dilaksanakan di negara-negara maju. Contoh saja Amerika yang sudah ratusan tahun mengembangkan doktrin perang dan Sistem Senjata dan hampir dapat dipastikan selalu saja merubah doktrin perangnya disesuaikan dengan peralatan yang ada saat ini. Land Warfare tahun 90an tentunya sangat berbeda sekali dengan yang digunakan oleh Amerika di masa sekarang ini dengan meningkat dan bertambahnya Sistem Senjata serta Battle Theater di muka bumi. Sehubungan dengan hal tersebut kabarnya bila tidak salah 160 unit tank berbagai varian yang terdiri dari dari MBT Leopard 2A4 buatan Krauss Maffei Wegmann, varian Rheinmetall Buffel Armoured Recovery Vehicles, Marder Infantry Fighting vehicle, MBT Revolution, Armoured Engineering Vehicle, Briddge Laying Tank dan seabrek varian lainnya termasuk kendaraan pengangkut, Training System untuk crew dan pelatihan calon awak tank akan melengkapi jajaran militer Indonesia. Dengan tibanya Sistem Senjata dalam beberapa tahapan diharapkan akan mampu meningkatkan kemampauan militer Indonesia seiring dengan peningkatan kemampuan militer di negara kawasan. Tidak kalah pentingnya adalah perubahan doktrin perang darat yang harus selalu berkiblat pada joint operation dan interoperability dengan satuan pendukung lainnya dari matra laut dan matra udara karena perang darat adalah domain satuan-satuan matra darat. Kita menunggu apakah Doktrin Leopard ini sanggup menggetarkan negara tetangga yang lebih dulu menggunakan produk Jerman ini dan negara tetangga satu lagi yang masih menggunakan MBT tua buatan Russia yang belum di-up grade.