Selasa, 01 Mei 2012

Bahasa Komunikasi

Salam Kebangsaan...
Sebuah pepatah militer mengatakan bahwa komunikasi merupakan urat nadi pertempuran dan tanpa komunikasi yang baik akan sulit untuk memenangkan suatu pertempuran atau peperangan dengan gemilang. Komunikasi memang memegang peranan penting dalam sebuah operasi militer yang dilaksanakan di semua tempat sehingga tanpa didukung dengan komunikasi yang baik maka dapat dipastikan operasi tidak akan berjalan sesuai dengan rencana namun bukan berarti kalah. Dukungan komunikasi yang baik juga harus didukung dengan kemampuan sumber daya manusia-nya juga karena tanpa sumber daya manusia yang baik secanggih apapun komunikasi yang digunakan akan sia-sia. Angkatan Perang dengan peralatan yang modern akan membutuhkan komunikasi antar awak untuk mencapai tujuan dalam sebuah operasi. Contohnya komunikasi taktis yang dilakukan antar pilot pesawat tempur dengan pangkalan atau komunikasi yang dilaksanakan oleh formasi kapal permukaan dalam sebuah Gugus Tempur ada kalanya menggunakan bahasa komunikasi yang diadopsi dari negara tertentu seperti Amerika dan sekutunya (NATO) yang selama ini menggunakan prosedur komunikasi ATP (Allied Tactical Procedure). Hal ini sangat baik terutama bagi perwira atas air untuk memahami bahasa komunikasi yang berlaku bagi seluruh kapal perang di jajaran sekutu seluruh dunia. Namun ada kelemahannya juga karena bahasa yang digunakan tidak pernah dimutakhirkan dan rawan sekali bila diserap oleh lawan serta tidak usah pusing menterjemahkan karena menggunakan bahasa Inggris. Beberapa pemikiran maju telah dilakukan untuk mengubah bahasa komunikasi dari Inggris menjadi bahasa yang hanya dimengerti oleh unsur-unsur Gugus Tempur itu sendiri namun manuver taktisnya yang belum banyak mengalami perubahan. Upaya ini adalah upaya positif yang perlu dikembangkan mengingat kemampuan komunikasi elektronika dan sumber daya manusia yang terbatas. Harapan kedepan Angkatan Perang kita lebih mampu mengupayakan pengadaan material peperangan elektronika yang modern dan canggih sebagai pelindungnya bahasa komunikasi yang sangat rentan tadi dan terintegrasi dengan baik sehingga 'urat nadi' tersebut tidak mudah robek atau tersentuh sekali pun oleh negara lain. Betapa perkasanya sebuah Angkatan Perang dengan sumber daya manusia yang terlatih dan didukung dengan peralatan yang modern nan canggih. Untuk mencapai tujuan itu tentunya diperlukan perjuangan dan dukungan dari semua komponen dengan visi dan misi serta kemampuan yang terukur.