Salah satu hal penting yang paling sering terjadi di setiap jajaran manapun berkaitan dengan sistem senjata baru dan fasilitas pendukungnya adalah tidak terpelihara dengan baik kemampuan sumber daya manusia yang digunakan untuk mengoperasikan sistem senjata tersebut. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi bila pengawakan tidak dapat beroperasi dengan optimal, tinggal menunggu kapan waktunya menuju kerusakan. Radar pantai yang tergelar di sepanjang Selat Malaka bantuan dari Amerika yang jumlahnya lumayan banyak dan bila dioperasikan dengan baik dan benar akan menghasilkan output yang maksimal dan jelas menguntungkan bagi instansi yang memiliki kepentingan. Permasalahan adalah apakah sumber daya manusia yang mengawaki perangkat sistem senjata itu sudah dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan? Tentunya kita semua berharap bahwa mereka dapat memberikan data yang lengkap dan keberadaan mereka dapat memberikan keuntungan bagi para pelintas di Selat Malaka. Layaknya sebuah pengendali lalu lintas udara meskipun mereka bukan bekerja untuk itu harus dapat mengenali, memberikan informasi yang tepat dan memadukan dengan kepentingan lainnya. Tujuan Amerika memberikan bantuan sistem senjata itu adalah untuk menekan grafik kejahatan lintas negara di sepanjang Selat Malaka. Apakah mereka sudah dibekali dengan pengetahuan itu dan apakah mereka sudah diberikan 'bayaran' yang layak di luar tugas rutin mereka? Tentunya pihak yang berkepentingan harus lebih jeli untuk memikirkan hal tersebut dengan meningkatkan kemampuan personil pengawak dan harus ada penghargaan yang sesuai sehingga mereka bukan menjadi sekedar penjaga barang baru tapi tidak tau bagaimana harus mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk kepentingan pertahanan dari barang tersebut.