Sabtu, 31 Maret 2012

Peluncuran Roket Korut

Salam Kebangsaan...
Dalam rangka memperingatri 100 tahun kelahiran pemimpin besar sekaligus dewa Korea Utara Kil Il Sung pada pertengahan bulan April 2012 yang akan datang Korut bermaksud untuk meluncurkan roket bermuatan satelit ke orbit mereka. Hal ini ditanggapi agak cemas oleh negara-negara kawasan Asia terutama Korea Selatan dan Jepang. Sampai khawatirnya dengan info peluncuran itu mereka menyiagakan angkatan perangnya untuk berjaga kalau-kalau alat peluncurnya tidak sampai ke orbit. Beberapa baterai anti rudal disiapkan untuk tindakan preventif dan rencana daruratnya. Bagaimana dengan Indonesia? Pendekatan secara sejarah Indonesia tidak pernah beradu otot dengan negara anggrek merah itu karena memang tidak pernah menyatakan perang, justru punya hubungan baik di era penguasa orde lama. Atas dasar penilaian itu sebaiknya tidak seharusnya Indonesia cemas dan mengambil tindakan yang justru membuat peluang untuk membuat panas di antara negara-negara kawasan. Sebaliknya menghargai kedaulatan bangsa serta segala kemampuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi-lah yang harus dijunjung tinggi.

Jumat, 30 Maret 2012

Mengingkari Kodrat

Salam Kebangsaan...
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan perairan luas yang ditaburi belasan ribu pulau besar dan kecil serta keanekaragaman sumber daya alam yang tersembunyi dibalik keindahannya. Namun sangat ironis sekali ketika kita mengetahui bahwa masyarakat yang hidupnya dari laut justru hidup dibawah garis kemiskinan. Kondisi ini diperparah dengan ketidakjelasan arah peningkatan taraf hidup masyarakat yang tinggal di pesisir pantai lebih lagi bagi mereka yang tinggal di pulau-pulau terluar yang sarat potensi namun tak berdaya. Di belahan dunia lain bangsa yang pintar memanfaatkan sisi maritim sudah tentu maju dan tingkat hidup masyarakatnya diatas rata-rata. Potensi-potensi kelautan yang belum terolah nampaknya tidak membuat para pemikir negara ini untuk berkeinginan mengolah dan memanfaatkan sebagai satu peluang pencapaian yang positif. Untuk menuju pada label bangsa maritim nampaknya masih butuh kemauan yang dalam dan kesadaran bukan hanya dari masyarakat saja namun yang terpenting adalah para pemikir yang terhormat lebih dulu.

Kamis, 29 Maret 2012

Kunjungan Kehormatan

Salam Kebangsaan...
Akhir-akhir ini institusi militer Indonesia banyak menerima kunjungan kehormatan dari perwakilan militer negara asing baik dari negara-negara Eropa, Asia dan negara super power Amerika. Kunjungan kehormatan dalam sejarah angkatan laut merupakan suatu tradisi dimana sang tamu menunjukkan itikad dan niat baiknya untuk 'berteman' setelah itu ada sesuatu yang akan disampaikan berkaitan dengan kepentingan sang tamu. Negara harus jeli melihat tren seperti ini dan tentunya kunjungan mereka memiliki maksud yang tidak mungkin disampaikan kepada tuan rumahnya. Peningkatan belanja pertahanan dengan pembelian sistem senjata yang dilakukan oleh negara tentunya menjadi alasan mengapa banyak tamu singgah di negara ini. Mereka cukup paham bahwa ini merupakan peluang bisnis yang nyata bagi sang tamu untuk menawarkan produk pertahanan dalam jumlah besar yang tentunya sangat menguntungkan. Di negara-negara maju militer dekat sekali dengan kemajuan perekonomian negara dan kedua elemen itu tentunya saling mendukung dan melengkapi. Kapal perang lengkap dengan peralatan dan alutsistanya on-board datang memamerkan kecanggihan teknologi dan menawarkan dengan sistem pembelian yang tidak rumit antara government to government. Tentu saja sang tuan rumah yang punya anggaran tidak akan melewatkan budi baik sang tamu yang menawarkan produknya langsung datang ke 'rumah'. Pola ini biasanya efektif dan lebih banyak berhasilnya sama seperti yang Indonesia lakukan ketika menawarkan kapal cepat, panser dan senjata ringan ke negara tetangga. Kesimpulannya kunjungan seperti apapun pasti akan diselipi dengan penawaran produk andalan atau penawaran kemudahan apapun demi kepentingan sang tamu, sebaliknya kita harus jeli dengan bijak dapat melihat apa kepentingan kita di negara mereka yang belum terselesaikan. 

Rabu, 28 Maret 2012

Anoa

Salam Kebangsaan...
Anoa adalah hewan mamalia yang hidup di darat mirip kerbau dan merupakan hewan khas Sulawesi yang hidup di hutan-hutan dan terancam punah karena populasinya semakin menipis. Pada akhir tahun 2006 Indonesia memperkenalkan produk kendaraan tempur lapis baja jenis angkut personil sedang asli buatan dalam negeri tapi belum memiliki nama. Dalam sebuah acara pameran peralatan perang berskala international yang digelar di Jakarta pada bulan Oktober tahun 2008 wakil presiden Jusuf Kalla sempat membuka kegiatan acara itu dan sekaligus meresmikan kendaraan tempur yang baru dibeli untuk Angktan Darat. Seluruh pejabat hadir ketika itu dan bapak JK kemudian memberikan nama 'Anoa' pada kendaraan tempur itu. Para undangan sempat terperangah mengapa pak JK memberikan nama itu kepada kendaraan tempur kebanggaan indoensia. Lalu dengan nada ramah pak JK menawarkan kepada penonton andai-andai saja ada satu kelompok kecil pasukan khusus gabungan yang paling hebat dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dengan beramai-ramai mampu menangkap hewan khas sulawesi yang lincah ini. Pak JK bilang pasti tidak akan ada yang bisa mengejar dan menangkap hewan liar yang mirip kerbau itu. Lalu para undangan baru mengerti mengapa pak JK memberikan nama itu kepada kendaraan tempur itu dengan harapan dapat mengambil makna yang terkandung dari nama itu. Saat ini anoa semakin dikembangkan dari satu varian menjadi beberapa varian dan sistem senjata yang beragam sesuai dengan kebutuhan. Itulah sekelumit cerita dibalik penamaan sebuah kendaraan tempur yang ternyata tidak perlu kajian mendalam untuk memberikan nama yang pas dan mudah diingat. Setidaknya nama itu masih mewakili nama asli bangsa Indonesia dan bukan saduran dari nama sebuah sistem senjata yang digunakan negara lain.

Selasa, 27 Maret 2012

Sejahtera di Selat Malaka

Salam Kebangsaan...
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Indonesia dengan letak geografis yang strategis diantara dua benua besar dan dua samudera luas serta jalur lintas perdagangan dunia dari samudera hindia menuju laut cina selatan. Kondisi geografis ini yang membuat Indonesia menjadi makmur apabila dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan bila dikelola dengan baik dan benar. Selat malaka yang berada di pantai timur pulau sumatera dan sebelah barat semenanjung malaysia merupakan selat tersibuk di dunia dengan lalu lintas kapal yang padat dari dan menuju laut cina selatan. Tercatat tidak kurang dari 200 kapal berbagai jenis yang melintas perhari atau rata-rata 50.000 kapal melintas di selat terpadat dunia pertahunnya. Dengan adanya selat malaka negara harus mampu melihat peluang dari kondisi yang ada untuk kesejahteraan negara yang langsung berimbas pada perekonomian bangsa. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sudah selayaknya Indonesia punya fasilitas labuh international dengan kelayakan dan kenyamanan berkelas. Bila pemerintah mau berbuat sedikit maka banyak yang dapat dikelola dengan hasil ribuan dolar sehari dan dapat masuk ke kas negara dengan memanfaatkan jasa dan pelayanan bagi 'bulk carrier' yang melintas tiap hari.

Senin, 26 Maret 2012

Civil Military Cooperation

Salam Kebangsaan...
Telah disebutkan pada tulisan sebelumnya bahwa sesuai dengan Undang-Undang nomer 34 tahun 2004 salah satu metode untuk melaksanakan tugas pokok Tentara nasional Indonesia adalah dengan menggelar MOOTW atau operasi militer selain perang. Dalam MOOTW dijelaskan mengenai 14 tugas yang dapat dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia diantaranya adalah operasi penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan seperti yang dilaksanakan ketika gempa bumi dan tsunami di Aceh, gempa tektonik di Padang dan Mentawai, gempa bumi serta gunung meletus di Jogjakarta dan bencana alam lainnya. Pada operasi bantuan itu Tentara Nasional Indonesia menggelar kekuatan alutsistanya untuk mendukung mobilitas bantuan dan pergeseran taktis. Angkatan Darat mengerahkan personil dan helikopternya untuk angkutan bahan kontak bagi masyarakat lokal di pelosok desa, Angkatan Laut mengerahkan kapal perangnya untuk mengangkut ribuan ton bahan kontak ke pulau terpencil yang tidak dapat dijangkau dan Angkatan Udara mengerahkan pesawat hercules untuk air drop  bahan kontak dan peralatan kesehatan darurat kepada masyarakat lokal yang memerlukan bantuan cepat. Selain bahan kontak yang diangkut banyak warga masyarakat dari luar negeri international non governmental organization (INGO) yang ikut untuk langsung ke daerah yang membutuhkan penanganan segera. Inilah salah satu contoh dari Civil Military Cooperation atau kerjasama antara sipil dan militer dalam menangani sebuah situasi khusus yang telah dikembangkan oleh negara-negara maju sejak lama teutama dalam penanganan disaster relief dan humanitarian aid. Mereka tidak lagi memikirkan siapa yang harus bertanggung jawab atas penanganan pasca bencana kepada masyarakat lokal, ketika itu harus bergerak atas nama kemanusiaan maka tidak ada alasan untuk segera memberikan bantuan. Sangat jauh berbeda dengan lembaga swadaya masyarakat di negara ini yang masih berpikir sempit dengan mementingkan atas nama golongan dan kepentingan tertentu.  

Minggu, 25 Maret 2012

Keuntungan Geografis

Salam Kebangsaan...
Keunggulan yang diraih pada sebuah peperangan tidak hanya didapatkan dari kecanggihan dan ketangguhan sebuah sistem senjata yang telah teruji di medan tempur sesungguhnya namun kemampuan untuk memanfaatkan kondisi geografis juga mmenjadi pertimbangan dalam penentuan kemenangan. Teorinya adalah taktik perang yang paling betul adalah taktik perang yang memenangkan pertempuran, walaupun tidak dihitung kerugian personil yang dan kerugian alutsista yang digunakan untuk memenangkan pertempuran. Pada akhir perang dunia kedua Jepang kehilangan ribuan pesawat tempur dan ribuan penerbangnya hanya untuk menenggelamkan kapal-kapal induk dan kapal-kapal kombatan milik Amerika dengan taktik kamikaze yang banyak menimbulkan kerugian lebih besar di pihak Amerika. Untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki yang memaksa Jepang menyerah Amerika membangun pangkalan-pangkalan aju di pulau-pulau kecil sepanjang pasifik hasil perebutan dati tentara Jepang. Ini merupakan kejelian Amerika untuk memanfaatkan keuntungan geografis yang ada di lautan pasifik dalam memenangan pertempuran. Bagaimana dengan posisi geografis Indonesia yang terletak diantara dua benua besar dan dua samudera luas yang merupakan cross point dan belasan ribu pulau serta beragam kedalaman perairannya? Ini merupakan sebuah peluang nyata apabila dapat dimanfaatkan dengan baik ketika perang tidak dapat dihindari. Penempatan kapal selam bantet di sepanjang selat malaka yang berkarakteristik tidak begitu dalam dengan memanfaatkan pulau-pulau kecil dapat menjadi sangat efektif untuk menghadapi armada lawan yang melintas dengan taktik hit and run. Penempatan titik rudal anti kapal permukaan di ujung selatan pulau sumatera dan ujung barat banten dapat menjadi pilihan untuk menghambat gugus tugas lawan yang melintas selat sunda. Penempatan kapal selam bantet di pulau-pulau sekitar natuna juga efektif untuk menutup akses komunikasi antara barat dan timur, begitu pun dengan selat makasar, laut sulawesi dan pulau-pulau sebelah utara sulawesi. Perairan timur yang berkarakteristik laut dalam dapat dimanfaatkan untuk kapal permukaan yang memiliki kemampuan anti kapal selam. Itu merupakan beberapa contoh yang dapat digunakan bila ditinjau dari segi taktis, intinya mampu memanfaatkan keuntungan geografis sehingga memberikan keunggulan bagi angkatan perang tentunya dengan pertimbangan dan kalkulasi yang akurat. Konsep archipelagic warfare dan asymmetric warfare nampaknya menjadi satu perpaduan yang ampuh apabila dapat dikembangkan dan dipadukan dengan komprehensif.

Sabtu, 24 Maret 2012

Pemeliharaan Alutsista

Salam Kebangsaan...
Pembelian alutsista untuk memperkuat dan modernisasi sebuah angkatan perang diharapkan mampu memberikan dampak psikologis positif terhadap pertahanan negara dan kedaulatan bangsa. Untuk mencapai kondisi yang ideal dalam pengoperasiannya dibutuhkan tahapan berjenjang mulai dari perencanaan, pelatihan para awak, pengorganisasian dan seterusnya sampai pemeliharaan dan perawatan alutsista itu sendiri agar berfungsi dengan baik dan usia pakai dapat bertahan lebih panjang. Kendalanya justru ada pada pemeliharaan dan perawatan yang kadang kala terbentur pada ketersedian suku cadang walaupun anggarannya sudah ada dalam perencanaan. Bila pemeliharaan dan perawatan alutsista mengikuti sistem pemeliharaan yang telah ada maka resiko kemungkinan untuk penyusutan fungsi dapat ditekan seminimal mungkin. Kelangkaan suku cadang ini sangat bergantung pada negara pembuat alutsista sebagai penyediaa tunggal yang banyak dipengaruhi oleh suhu politik. Singkatnya bila negara si pembuat karena sesuatu hal mengembargo negara pembeli dalam penyediaan suku cadang maka dapat dipastikan alutsista yang digunakan tidak akan dapat bertahan sesuai dengan usia pakai. Masalah ini menjadi sangat serius apabila terus terabaikan dan sangat berpengaruh pada kesiapsiagaan dan keberhasilan angkatan perang dalam menghadapi situasi yang membutuhkan kehadiran dan peran nyata. Metode kanibal sebuah sistem dalam alutsita tidak akan menyelesaikan masalah dan justru menambah masalah baru karena akan merubah strategi operasi bila jumlahnya berubah dan kemampuannya menurun. Yang paling mungkin untuk dilakukan bila hal itu terjadi 'lagi' adalah dengan jalan memenuhi kebutuhan suku cadang alutsista dari dalam negeri. Hendaknya hal ini masuk dalam perhitungan kemungkinan terburuk agar pemeliharaan dan perawatan alutsista dapat berjalan sesuai dengan sistem pemeliharaan yang ada tanpa mengesampingkan jaminan dan mutu. Bila hal ini dapat diterapkan dengan lebih baik setidaknya dapat mengurangi ketergantungan dari negara pembuat dengan mengoptimalkan industri pertahanan dalam negeri, bila perlu pengelompokkan industri yang khusus membuat suku cadang 'tandingan' harus benar-benar ditata dengan rapi. Sangat ironis sekali ketika sebuah angkatan perang yang pernah menjadi kiblat pertahanan di Asia tidak dapat mengoperasikan sebuah alutsista hanya karena sebuah suku cadang kecil yang tidak dapat terdukung lantaran tidak dapat dibuat di dalam negeri yang harus mendapat lisensi dari negara pembuat.

Jumat, 23 Maret 2012

Squadron Anti Ranjau Lintas Udara

Salam Kebangsaan...
Ranjau laut merupakan senjata yang paling mengerikan dan momok menakutkan bagi kapal perang karena dampak dan kerusakan yang ditimbulkan. Bila suatu negara sudah men-declare bahwa perairan 'ini' sudah diranjau maka setiap kapal perang akan memperkuat unsur deteksi ranjaunya untuk dapat melintasi perairan ini dengan sangat terpaksa disertai berbagai macam pertimbangan taktis lainnya. Konstelasi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan belasan ribu pulau sangat berpotensi untuk penghambatan. Penebaran ranjau sangat efektif di selat-selat yang sempit untuk menghambat dan mengeliminasi kekuatan unsur lawan yang melewati medan ranjau. Dalam sebuah konvoi angkatan tugas peran dan tugas unsur penyapu ranjau atau anti ranjau sebagai ujung tombak sangat diperlukan. Pertanyaanya, apakah pendeteksian awal dalam operasi penyapuan ranjau harus mutlak dilaksanakan oleh kapal permukaan yang memiliki kemampuan anti ranjau? Pendeteksian ranjau tidak harus selalu dilakukan oleh kapal permukaan, tugas ini dapat dilakukan oleh helikopter dengan mengangkut peralatan dan sistem senjata yang dapat dibongkar pasang. Memang belum ada doktrin dan aturan yang mengatur karena belum ada alat dan sistem senjatanya di negara ini. Kajian harus tetap dilaksanakan karena itu adalah prosedur yang harus dijalankan dalam penerapan sebuah sistem senjata yang baru. Keuntungan taktis yang didapatkan akan lebih banyak bila dilaksanakan karena pendeteksian tidak harus di permukaan namun diatas permukaan sehingga kemungkinan kontak dengan ranjau dapat diabaikan. Sejauh ini hanya negara maju seperti Amerika saja yang memiliki sistem senjata ini namanya airborne mine countermeasures weapon system atau sistem senjata anti ranjau lintas udara. Penerapan sebuah sistem yang baru memang banyak diperdebatkan keuntungan dan kerugiannya sama seperti sesaat setelah Indonesia merdeka dengan memperdebatkan apakah perlu dibentuk tentara yang bertugas mempertahankan kedaulatan negara.

Kamis, 22 Maret 2012

Operasi Militer Selain Perang

Salam Kebangsaan...
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indoensia nomer 34 tahun 2011 tentang Tentara Nasional Indonesia dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas pokoknya Tentara Nasional Indoensia (TNI) melakukan dengan cara operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP) atau military operation rather than war (MOOTW). Kedua cara ini sama-sama menggunakan kekuatan militer darat laut dan udara hanya fungsinya saja yang dibedakan. Dalam OMSP disebutkan 14 tugas TNI yang termasuk dalam kategori OMSP termasuk di dalamnya adalah mengatasi aksi terorisme dan operasi perbantuan lainnya kepada pemerintah. Yang saat ini masih terus dilaksanakan adalah tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik negara dan tugas bantuan kemanusiaan akibat bencana alam. Jadi ke-14 tugas yang ada di dalam OMSP itu adalah jenis tugas dan bukan macam dari operasi militer. OMSP tidak hanya dapat dilakukan di dalam negeri namun bisa dilakukan di luar negeri seperti tugas mengamankan presiden dan wakil presiden ketika berada di luar negeri. Di negera-negara maju MOOTW dilaksanakan dengan mengandeng INGO (International Non Governmental Organization) yaitu organisasi non pemerintah yang membantu tugas pemerintah dalam menangani bantuan kemanusiaan kepada masyarakat lokal. Di Indonesia organisasi ini lebih dikenal dengan nama LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat. Namun sayangnya LSM terlalu terdengar negatif dan selalu berseberangan dengan pemerintah walaupun ada beberapa yang sangat membantu program pemerintah. Harapan optimis ke depan adalah sinergisitas yang harmonis antara militer, pemerintah, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam OMSP.

Rabu, 21 Maret 2012

Ekspansi ke Kutub Selatan

Salam Kebangsaan...
Dalam doktrin maritim Australia (Australian maritime Doctrine) menyebutkan bahwa claim wilayah Australia sampai ke wilayah kutub selatan dengan penambahan luas zona ekonomi eksklusif seluas delapan juta kilometer persegi. Ini artinya bahwa claim luas perairan sampai dua kali luas Australia sendiri dan seabed claim total sampai dengan sepuluh juta kilometer persegi. Dalam pengembangan wilayah ini Austrlia tidak main-main dan semakin serius untuk menata kekuatan untuk bisa mengontrol perairan sampai ke kutub selatan. Bila dipetakan maka perairan yang di claim oleh Australia mulai dari batas ZEE selatan Indonesia tepatnya di selatan pulau jawa sampai bagian barat sumatera sebelum batas khatulistiwa ke selatan sampai ke kutub selatan. Tidak heran dalam waktu dekat Australia merencanakan untuk membuat mini carrier pengangkut helikopter, ranpur dan pasukan. Lalu bagaimana dengan indonesia sendiri? kita tidak perlu panik harus ikut-ikutan claim sampai ke kutub selatan, dengan sedikit penataan yang lebih baik maka kehadiran ALKI sebagai lintas international akan dapat memberikan keuntungan yang berganda dari sektor kemaritiman untuk income negara. Perlu penataan yang positif dan peran serta seluruh komponen untuk menuju Maritime State.

Selasa, 20 Maret 2012

Semboyan Kesatuan

Salam Kebangsaan...
Bila kita membaca semboyan yang dimiliki oleh satuan-satuan tempur di jajaran Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara pasti agak susah bagi kita untuk mengartikan apalagi bagi orang awam karena umumnya menggunakan bahasa 'bukan Indonesia'. Bahasa yang sering digunakan adalah bahasa sansekerta yang berasal dari India. Hal ini dilhami oleh cerita pewayangan yang banyak menggunakan istilah dalam bahasa tersebut. Sebenarnya apakah ada ketentuan khusus untuk menggunakan bahasa lain dan apakah harus menggunakan bahasa sansekerta? Jawabannya adalah tidak ada aturan yang khusus untuk menggunakan bahasa tertentu, justru sangat disarankan dan lebih bagus menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang ada di Indonesia. Beberapa satuan di Angkatan Laut menggunakan semboyan dari bahasa asli Kalimantan untuk semboyannya, ada pula yang menggunakan bahasa jawa. Semboyan memang memiliki kekuatan untuk satuan masing-masing namun kita juga tidak boleh terlalu fanatik dengan definisi, arti dan maknanya. Selama itu baik dan dapat memberikan semangat pada satuan itu boleh-boleh saja. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, Amerika justru menggunakan kata-kata yang unik untuk semboyan satuannya, yang penting adalah fighting spirit dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya. 

Senin, 19 Maret 2012

Kemampuan Rudal Anti Permukaan

Salam Kebangsaan...
Rudal anti permukaan atau Anti Surface Missile merupakan senjata strategis pemukul utama yang digunakan untuk mencari dan menghancurkan sasaran permukaan dengan bantuan sensor penjejakan menggunakan pancaran gelombang elektomagnetik dan berpendorong jet propulsion berkecepatan tinggi. Peluru kendali ini dapat dimuat di kapal-kapal perang berbagai jenis dan dapat ditembakkan dari darat dengan sistem senjata yang terintegrasi, dapat pula ditembakkan dari pesawat udara dan wahana lainnya. Pada dasarnya setiap sasaran yang berada di atas permukaan dapat dihancurkan oleh rudal anti permukaan asal entry data-nya yang dimasukkan adalah benar. Teorinya adalah semakin akurat data yang dimasukkan dan mutakhir maka si rudal anti permukaan akan dengan mudah dapat segera menemukan dan mencium sasaran yang dimaksud. Orang awam sering salah mengartikan fungsi rudal permukaan yang masih saja menganggap bahwa gabus yang terapung di permukaan bisa saja dihancurkan, sebenarnya tidak begitu. Rudal anti permukaan dapat menghancurkan sasaran permukaan yang berdimensi minimal dua meter kali dua meter dan dapat memantulkan gelombang elektromagnetik. Bila sasaran itu lebih besar dan pantulan gelombang elektromagnetiknya lebih tajam seharusnya dengan sangat mudah dapat dihancurkan, namun apabila gagal belum tentu ada yang salah dari sistem senjata itu.

Minggu, 18 Maret 2012

Kapal Selam Masa Depan

Ruangan-ruangan...
Dalam buku putih pertahanan Australia tahun 2009 disebutkan bahwa sampai tahun 2030 Australia akan menambah 12 unit kapal selam kelas Future Submarime (FSM) yang akan dibangun di selatan Australia. Kapal selam yang rencananya berpendorong tenaga nuklir ini jelas memiliki kemampuan diatas collins class milik RAN saat ini dengan daya jelajah lebih jauh dan ketahanan yang lebih unggul. Peletakkan lunas pertama direncanakan pada tahun 2020 dan sampai lima belas tahun berikutnya diharapkan selesai semua unit kapal selamnya. Bentuk kapal selam ini sangat unconventional tidak seperti kapal selam pada umumnya yang memiliki lambung kapsul dan simetris, lebih mirip pempek palembang isi telor. Yang menjadi perhatian adalah keseriusan pemerintah Australia untuk memekarkan wilayah kekuasaannya sampai ke kutub selatan sesuai dengan doktrin maritimnya. Dapat dibayangkan 4% dari luas perairan seluruh dunia akan dibawah kendali Australia. Sangat wajar mereka semakin mengembangkan kekuatan maritimnya. Bagaimana dengan Indonesia? Dibutuhkan keseriusan untuk membangun kekuatan maritim yang berimbang dan tetap konsisten positif untuk menjalankan program yang telah ada.

Sabtu, 17 Maret 2012

Alur Timur Barat

Salam Kebangsaan...
Tuntutan Autralia kepada Indonesia adalah dibukanya alur timur barat dari selat lombok melintas laut jawa langsung menuju selat malaka untuk kapal-kapal dari dan menuju Australia. Namun Indonesia belum mengakomodir keiinginan dari Australia tersebut. Untuk membuka suatu alur tentunya ada beberapa pertimbangan yang harus dipenuhi agar laut tersebut dapat digunakan sebagai alur. Yang paling utama adalah apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat di sekitar alur yang dilewati oleh ocean liner dan apakah sarana pendukungnya sudah siap. Alur harus dipelajari dulu semua aspeknya jangan sampai lebih banyak kerugiannya dibandingkan dengan keuntungannya. Tidak mudah untuk menetapkan sebuah alur karena perlu biaya yang tinggi untuk mempelajari semua aspeknya. Belum lagi harus memindahkan track pelayaran rakyat yang menjadi denyut nadi di beberapa perairan. Australia memang sudah lama memohon kepada Indonesia untuk membuka alur timur barat untuk kepentingan armada dagangnya karena bila menggunakan track yang ada sekarang ini butuh biaya ribuan dolar untuk sampai ke selat malaka melalui selat sunda. Yang terpenting adalah tidak latah untuk memenuhi tuntutan orang lain hanya karena alasan kebutuhan international. Lebih baik disiapkan dulu yang rapi dan lengkap dengan aturan dan kewajiban sehingga benar-benar menguntungkan bagi industri kemaritiman Indonesia.

Jumat, 16 Maret 2012

Marine Environmental Regulation

Salam Kebangsaan...
Laut merupakan sumber kehidupan bagi seluruh mahluk hidup dan sudah sewajarnya patut dilestarikan dan dijaga keutuhannya. Peraturan mengenai pelestarian lingkungan hidup khususnya laut dan seluruh isi di dalamnya  dapat ditemukan pada article 194 United Nations Convention Law Of the Sea (UNCLOS) yang berisi aturan mengenai pelestarian lingkungan hidup di laut dan pelestariannya dari perusakan laut. Ketidakseimbangan antara pelestarian dan pencemaran lingkungan hidup di laut dapat mengakibatkan terganggunya sistem kehidupan yang dapat berkibat pada kehancuran alam. Kapal-kapal yang menggunakan media laut sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan laut dengan pembuangan sampah sembarangan, tumpahan oli dan minyak, sistem propagasi pada propeller dan peralatan lainnya yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Di negara-negara yang memiliki Angkatan Laut yang maju sudah menerapkan beberapa keharusan untuk kapal perangnya dalam menjawab aturan ini. Contohnya dengan menerapkan double hull atau lambung ganda pada kapal tanker-nya untuk menghindari kebocoran langsung apabila terjadi tumburan atau benturan dengan benda asing. Penerapan yang lainnya adalah mengganti sistem penggerak propeller yang memiliki tingkat kebisingan tinggi dengan tingkat kebisingan yang rendah, beberapa kapal perang mengganti dengan sistem penggerak menggunakan jet propulsion. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dalam kepedulian untuk melestarikan lingkungan hidup. Sebagai bangsa maritim dengan laut yang dijadikan sebagai rumah dan sumber penghidupan nampaknya sangat masuk akal sekali apabila pemerintah mulai mempelajari dan menerapkan aturan ini secara bertahap. Bila di jalan raya sudah mulai menerapkan aturan kelaikan jalan sebuah kendaraan termasuk uji emisi dan keselamatan jalan sepertinya sangat perlu bila ada aturan yang lebih ketat mengatur mengenai kelayakan kondisi kapal dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di laut.

Kamis, 15 Maret 2012

Pos Angkatan Laut

Salam Kebangsaan...
Pos Angkatan Laut (Posal) merupakan lini terdepan Angkatan Laut untuk melaksanakan fungsi sebagai pemberi informasi dan data mutakhir kepada komando atas. Pos Angkatan Laut tidak selalu berada di pulau terluar namun sebagian besar berada di pulau-pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Permasalahan yang dihadapi oleh Posal adalah tidak tersedianya sumber energi untuk menghidupkan perangkat komunikasi seperti radio, komputer, alat pancar dan pesawat elektronika lainnya. Padahal informasi ini sangat penting dan untuk pertimbangan komando atas dalam mengambil sebuah keputusan. Bagaimana mengatasi permasalahan ini? Tenaga surya yang berlebih dapat digunakan sebagai sumber energi utama di Posal asalkan disiapkan hardware dan software-nya. Bangunan Posal yang belum memenuhi standar pun dapat mempengaruhi ketahanan peralatan dan seluruh pesawat elektronika. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik sudah sepantasnya pemerintah memikirkan untuk hal tersebut. Tidak ada yang mahal untuk sebuah informasi yang valid dalam rangka penegakkan kedaulatan negara.

Rabu, 14 Maret 2012

Hegemoni Asia Pasifik

Salam Kebangsaan...
Panggung teater di Asia Pasifik menuntut sang Aktor sebagai pemain utama untuk dapat menguasai panggung dengan baik agar penonton takjub dan terkesima sehingga pertunjukkan dapat mengalir sesuai dengan skenario cerita latar yang bertujuan untuk memuaskan para penonton. Hanya satu cara untuk itu yaitu dengan menguasai panggung yang didominasi oleh lautan luas dan dalam agar dapat mengontrol dan mengendalikannya untuk kepentingan pertumbuhan perekonomian sang Aktor. Pertanyaannya siapa yang akan dominan di panggung tersebut? tentu jawabannya adalah seperti termaktub diatas, yang menguasai panggung. Ada beberapa negara yang memiliki kepentingan atas panggung itu, sebut saja Rusia, Cina, Amerika dan India. Menurut International Institute for Strategic Studies yang memetakan kekuatan armada tempur laut khususnya kapal - kapal combatan negara - negara tersebut, bahwa sejak tahun 1970 ada perubahan yang sangat signifikan mengenai jumlah dan kemampuannya. Rusia menunjukkan penurunan yang tajam hingga dekade ini dan mencapai puncaknya pada awal dekade delapan puluhan. Amerika juga mengalami penuruan dalam dekade ini walaupun sempat meuncak pada akhir dekade delapan puluhan. India tidak menunjukkan perubahan yang signifikan sejak tahun tujuh puluhan namun terus meningkat dan menunjukkan progresif positif dalam hal penguasaan tehnologi Angkatan Laut. Sedangkan Cina nampak terus meningkat dan memuncak di akhir tahun 2009 yang lalu, tanpa perhitungan kehadiran Kapal induk terbarunya. Kehadiran armada non Angkatan Laut Cina sampai ke perairan Natuna dan menyebar sampai ke samudera pasifik cukup menjadi indokator bahwa Cina akan bangkit dan mendominasi panggung tersebut. Dari fakta tersebut dengan sangat mudah dapat disimpulkan siapa yang akan menjadi Hegemoni di kawsan Asia Pasifik sampai tahun 2020 mendatang. Tidak mudah bagi Cina untuk dapat tampil sebagai pemain utama yang dapat membuat penonton takjub dan terkesima yang menjadikan Indonesia sebagai Holding Area dan the front seat. Lalu bagaimana selanjutnya? Kita akan terus tetap optimis tanpa dibayang-bayangi oleh stigma 'Negara lemah yang selalu memprediksikan ancaman dari negara lain'. Setidaknya sampai tahun 2020 Indonesia akan menjadi ancaman bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selasa, 13 Maret 2012

Selat Hormuz

Salam Kebangsaan...
Krisis di Iran nampaknya akan membawa dampak yang kurang sehat terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dengan rencana ditutupnya selat Hormuz oleh Angkatan Laut Iran. Tindakan ini sebagai jawaban atas embargo yang diterapkan oleh Amerika dan sekutunya atas dugaan penyimpanan senjata nuklir yang mengancam kepentingan Amerika di dunia. Krisis politik di timur tengah pasca tergulingnya pemimpin Mesir dan disusul oleh Libya juga membawa atsmosfer yang kurang sedap terhadap kepemimpinan Ahmadinejad di Iran. Muncullah ancaman untuk menutup jalur minyak dunia di selat Hormuz yang membuat Amerika bereaksi dengan mengirimkan kapal induknya ke perairan itu. Inggris juga tidak mau kalah dengan menggelar kekuatan tempur lautnya di laut Arab disusul dengan negara koalisi lainnya. sementara Rusia dan Cina memilih untuk tidak bereaksi atas kejadian itu karena mereka pun punya banyak kepentingan atas sumber energi dari center of gravitity of wolrd economy itu. Apa dampaknya bagi Indonesia bila itu terjadi? jelas tidak dapat dielakkan naiknya harga minyak dunia yang sangat mungkin sekali menembus angka diatas 130 $ US per barrel. Tentu saja hal ini juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Asia khususnya di Indonesia karena faktor yang tidak dapat terelakkan itu. Pemerintah harus mengambil ancang-ancang sejak dini untuk menghadapi kondisi itu, keputusan untuk mengurangi beban penggunaan bahan bakar cair dalam negeri adalah satu opsi diantara seribu opsi yang paling rasional. Namun harus ada energi alternatif lain untuk mengganti dan tentunya memerlukan anggaran ekstra untuk penerapan sebuah sistem yang baru. Setidaknya Pemerintah telah memikirkan lebih awal dan telah bersiap untuk skenario kemungkinan terburuk bila itu terjadi.

Senin, 12 Maret 2012

Keamanan Kawasan

Salam Kebangsaan...
Upaya yang dilakukan oleh negara-negara Asean untuk menciptakan stabilatas keamanan di kawasan regional Asia Pasifik dan sekitarnya adalah dibentuknya Asean Regional Forum (ARF) pada tahun 1994 dengan tujuan untuk membicarakan dialog yang konstruktif dan sebagai wadah konsultasi pada politik dan keamanan yang menjadi perhatian bersama. Tujuan lainnya adalah memberikan kontribusi signifikan terhadap keamanan di kawasan regional Asia Pasifik dan membangun kepercayaan serta diplomasi preventif. Ini artinya bila ada perselisihan diantara negara kawasan yang dapat menimbulkan konflik harus dapat diselesaikan dengan mengedepankan dialog positif dan tanpa kekuatan militer. Sejauh ini menunjukkan perkembangan yang sangat positif dan Indonesia sebagai peserta dalam forum ini sangat mematuhi perjanjian yang ada selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional. Yang menjadi perhatian disini adalah semakin meningkatnya belanja Alutsista negara peserta forum dan peningkatan anggaran pertahanan masing-masing. Ini menjadi sangat serius ketika dialog terus berjalan namun belanja alat perang meningkat. Indonesia yang patuh terlena dengan keadaan itu dan sangat wajar sekali bila dengan cepat berusaha mengejar ketertinggalannya dalam penambahan kekuatan. Dalam perjanjian itu tidak dibahas masalah peningkatan anggaran pertahanan dan pembelian alat perang, jadi sah-sah saja bila ada penambahan yang tujuan untuk 'self defence'. Sebagai negara yang punya peran banyak di Asean Indonesia harus dapat menunjukkan kekuatan tanpa malu-malu dan canggung selaku 'kakak tertua' di lingkungan kawasan.

Minggu, 11 Maret 2012

Akses Komunikasi

Salam Kebangsaan...
Salah satu hak kemudahan yang diberikan oleh Indonesia kepada Malaysia sesuai perjanjian yang ditandatangani pada bulan Februari 1983 adalah pemberian hak akses komunikasi antara Malaysia Barat dan Malaysia Timur untuk menggunakan laut dan ruang udara sebagai kapal-kapal dan peswat udara untuk keperluan dagang, sipil dan militer termasuk memasang kabel dan pipa bawah laut melintasi dasar perairan Natuna. Artinya Malaysia dengan bebas diberikan akses untuk menggunakan perairan di dalam wilayah kedaulatn Republik Indonesia bagi kapal dagang, kapal sipil, kapal perang dan pesawat udaranya untuk menggunakan laut dan ruang udara diatas perairan Natuna. Bolehkah Indonesia meninjau kembali perjanjian ini karena kepentingan nasional yang lebih besar? Sesuai dengan Unclos bahwa perairan ZEE negara pantai diberikan kebebasan untuk peletakkan kabel dan pipa bawah laut. Dari dulu Indonesia memang baik dan bermurah hati untuk memberikan kemudahan bagi negara lain termasuk meminjamkan pekarangan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat latihan dan pelintasan pipa-pipa bawah laut. Sebetulnya tidak ada keuntungan yang didapatkan bagi Indonesia untuk hal itu karena justru merugikan Indonesia sendiri. Dengan alasan pengamanan pipa bawah laut dengan bebasnya kapal perang Malaysia melintasi perairan Natuna dan justru nelayan Indoneisa lah yang terusir dari perairan itu karena dianggap mengganggu fasilitas milik Malaysia. Indonesia tidak pernah meminta jasa pembayaran atas pipa dan kabel bawah laut milik Malaysia yang sudah terbentang sebelum perjanjian itu ditandatangani, belum lagi kerugian yang ditimbulkan dari dampak kebocoran pipa dan kabel bawah laut terhadap sumber makanan yang terdapat di bawah laut. Sah-sah saja bila Indonesia sekarang meninjau kembali  perjanjian tersebut kerena tidak ada keuntungan yang didapat dari hal itu. Indonesia tidak pernah menunut Malaysia untuk akses kemudahan dari perairan Sulawesi menuju perairan Natuna melintasi perairan utara Malaysia Tmur yang kenyataannya lebih dekat dibandingkan bila melalui laut Jawa. Begitu pun dengan ruang udara untuk pesawat dari Manado menuju Natuna. Demi kepentingan nasional hal itu sangat rasional sekali untuk ditinjau kembali untuk dudukkan pada tempat yang semestinya.                 

Sabtu, 10 Maret 2012

Selat Malaka

Salam Kebangsaan...
Selat Malaka masih menjadi bahasan yang menarik dan diperbincangkan banyak orang karena dinamikanya yang tinggi namun hanya sebatas pembicaraan saja belum pada pengelolaan yang maksimal. Pembajakan dan perompakan selalu menjadi bahasan dan selalu dikait-kaitkan dengan kesalahan Indonesia yang menurutnya tidak cakap untuk mengamankan selat malaka. Ada beberapa organisasi maritim dunia yang berhak mengeluarkan pernyataan mengenai keamanan perairan di seluruh dunia dan pernyataan ini digunakan pelaut di seluruh dunia sebagai panduan pelayaran. Kejadian di selat malaka pada umumnya seperti kejadian normal di selat-selat seluruh dunia yang padat dan uniknya selat malaka juga merupakan perlintasan perahu tradisional milik masyarakat yang memang hidup dari laut dan tentu saja lebih banyak menggunakan lautan sebagai 'rumahnya'. Setiap kapal dagang (merchant ship) yang melintasi selat malaka menuju laut cina selatan berhak untuk memberikan laporan kepada organisasi maritim dunia mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan navigasi. Laporan itu di-filter dulu di Singapura setelah itu baru diteruskan ke organisasi maritim dunia. Pertanyaannya apakah betul memang terjadi pembajakan atau perompakan di selat malaka seperti laporan yang diterbitkan? laporan yang masuk ke Singapura adalah laporan mentah yang belum tentu kebenarannya dapat di buktikan dan tidak semua awak kapal mempunyai pemahaman yang sama apa itu pembajakan dan perompakan. Perahu tradisional yang melintasi malam hari dengan kecepatan tinggi itu sudah dapat dilaporkan sebagai ancaman pembajakan dan bodohnya laporan itu diterima Singapura mentah-mentah lalu di-forward ke Indonesia dan kejadian itu selalu terulang. Tentu saja hal ini sangat merugikan bagi Indonesia karena selalu saja asumsi pelaku pembajakan dan perompakan itu dari Indonesia padahal kenyataanya tidak demikian. Lebih mengecewakan lagi pejabat di Indonesia meng-iyakan bila menerima laporan dari Singapura seolah-olah itu 'sudah biasa'. Inilah stempel yang selama ini melekat di selat malaka karena tingginya tingkat pembajakan dan perompakan dan Indonesia pastinya lebih dirugikan karena laporan ini. Singapura seharusnya lebih bijak lagi dalam menerima laporan dari pengguna jasa selat malaka dan tidak seharusnya merugikan pihak lain yang tentu saja selalu menguntungkan Singapura. Pun dengan pejabat di Indonesia sebaiknya tidak serta merta menerima dengan mentah-mentah laporan dari Singapura. Tingginya angka pembajakan dan perompakan yang diterbitkan oleh organisasi maritim dunia perbulan bisa jadi karena keteledoran dan ketidakjelian kita yang selalu saja dapat menerima dengan tanpa bantahan kalo itu memang benar terjadi tanpa pembuktian yang nyata. 

Jumat, 09 Maret 2012

Lowest Astronomical Tide

Salam Kebangsaan...
Mengitung garis dasar untuk digunakan sebagai awal penarikan base point (titik dasar) dalam penentuan batas terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidaklah semudah yang dibayangkan dan harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Penentuan ini harus didasarkan dengan kondisi astronomis agar didapatkan hasil yang paling maskimal dalam penetapan sebuah titik yang digunakan sebagai referensi. Teori yang belum banyak digunakan adalah menentukan garis dasar ketika permukaan air laut betul-betul berada pada surut yang paling terendah. Dalam keadaan ini disitulah ditentukan garis dasar pertemuan antara pasir pantai dan air laut terdekat yang digunakan sebagai titik referensi. Keadaan ini sangat dimungkinkan ketika keadaan bulan, matahari dan bumi berada pada satu garis dan kejadian langka ini terjadi setiap 18,6 tahun sekali, disebut Lowest Astronomical Tide (LAT). Perbandingannya sangat signifikan sekali untuk menentukan garis dasar sebuah titik yang terdapat di pantai. Beberapa titik dasar bila dihitung menggunakan metode ini didapatkan perbedaan yang sangat jauh sekali. Pasang tertinggi dan surut terendah bisa didapatkan perbedaan jarak sejauh beberapa nautical miles pada pantai yang benar-benar landai dan memilki gradient yang tidak terlalu tajam. Hal ini sangat menguntungkan negara itu sendiri terutama yang berbatasan langsung dengan negara lain yang dipisahkan oleh perairan. Beberapa negara maju sudah menerapkan penghitungan ini dan tentunya wilayah kedaulatan mereka bertambah karena pantai mereka semakin lebar dalam keadaan surut. 

Kamis, 08 Maret 2012

Bangsa Maritim

Salam Kebangsaan...
Sejak ditemukannya perahu pertama kali oleh manusia sampai berkembang menjadi alat transportasi laut berupa kapal yang dapat memindahkan orang dan barang  dalam jumlah yang banyak orang mulai berlomba mencari sumber daya alam dan penyebaran kekuasaan ke tampat lain untuk kelangsungan hidup bangsanya. Selama berabad-abad orang mulai menggunakan laut sebagai media komunikasi antar bangsa dan penyebaran pengaruh serta kekuasaan. Laut menjadi sangat penting bagi bangsa yang telah menggunakan tehnologi kapal layar tiang tinggi sampai ditemukannya kapal uap pada abad ke-17. Kapal selain digunakan untuk alat angkut juga digunakan untuk membantu perdagangan dan sebagai alat diplomasi bangsa sehingga orang bebas berlayar kemana pun di seluruh dunia. Bangsa Eropa lah yang memulai penjelajahan dunia dan mendominasi lautan serta dapat mengontrol lautan. Berduyun-duyun setelah ditemukannya rempah-rempah di Nusantara banyak kapal dari Eropa yang datang dan mengambil hasil bumi untuk dibawa dan dijual ke Eropa. Lalu terjadilah peperangan untuk merebut pengendalian laut dan jalur perdagangan di selat malaka dan perairan Nusantara, menjamin keamanan armada dagangnya dengan kekuatan militer dan mulai mengontrol laut. Portugis tercatat pernah mengendalikan selat malaka sekitar abad ke-16 dengan mengutip pajak bagi kapal dagang yang melewati selat tersebut selain peran portugis untuk meyebarkan pengaruh dan mencari sumber alam baru. Satu-satunya kejayaan bangsa maritim Nusantara yang pernah berjaya adalah Kerajaan Sriwijaya yang ada sejak abad ke-7 yang dapat dilihat dari pahatan gambar dinding di candi borobudur. Menurut sebuah catatan bahwa armada laut Sriwijaya pernah mengendalikan selat malaka sampai laut cina selatan dan mengontrol jalur perdagangan seluruh perairan Nuasantara dan pengaruhnya sampai ke Thailand, Kamboja dan semenanjung Malaka. Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa bangsa Indonesia yang dulu disebut Nusantara hidup dan besar dari laut dan karena sudah berwawasan maritim. 

Rabu, 07 Maret 2012

Keterlibatan Pedana Militer Amerika di Asia

Salam Kebangsaan...
Pada Tanggal 7 Februari 1832 adalah hari yang bersejarah bagi Amerika Serikat tercatat dalam sebuah tulisan lepas di history of the U.S. Navy dan United States Marine Corps sebagai peristiwa intervensi pertama sekaligus keterlibatan perdana militer Amerika Serikat di Asia tepatnya Kuala Batee Provinsi Aceh Barat Daya. Ini merupakan pengiriman kekuatan Laut terbesar dari daratan Amerika yang dikirim resmi menuju daratan Aceh Barat (Asia) lengkap dengan marinir dan pelaut tempur the blue jacket-nya yang diangkut dengan sebuah fregate USS Potomac. Kapal perang ini dilengkapi dengan 42 pucuk meriam modern dengan proyektil seberat 32 pound per-pucuknya lengkap dengan 868 marinir dan ratusan pelaut lainnya dengan tugas lebih kepada tindakan pembalasan terhadap perebutan kapal dagang Friendship dan pembantaian seluruh awaknya oleh penduduk Aceh atas penguasaan rempah lada di Kuala batee pada tanggal 7 Februari 1831. Ketika itu lada merupakan jenis rempah-rempah yang sangat populer dan memiliki harga yang tinggi di Eropa. Pertempuran yang terkenal itu dinamakan 'Battle of Quallah Batoo' yang terjadi di Aceh Sumatera pada tahun 1832 belum genap 60 tahun Amerika Serikat berdiri. Di hari itu terjadi pertempuran yang sengit antara marinir, pelaut melawan rakyat Aceh yang tidak seimbang di kampung kuala batu Aceh mengakibatkan jatuhnya korban rakyat Aceh dan juga marinir dan pelaut Amerika. Puluhan kapal dagang terbakar berikut kampung kuala batee yang dibombardir dari laut setelah kapal perang Amerika pergi meninggalkan pada tanggal 9 Februari 1832 dengan kurang lebih 300 penduduk tewas akibat peristiwa itu. Pertempuran 'Battle of Quallah Batoo' merupakan pertempuran pertama di Asia dan penyerangan ini diperingati setiap tahun oleh United States Marine Corps. Sangat jarang sekali orang Indonesia yang tau perisitiwa itu dan tidak pernah tercatat sama sekali dalam buku sejarah anak-anak sekolah. Walaupun pernah menjadi luka lama bagi orang Indonesia dan menajdi catatan tersendiri bagi bangsa yang berdaulat ada sedikit pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut. Yang pertama, kemampuan Amerika untuk menyebar kekuatannya jauh di luar wilayah yurisdiksi nasionalnya. Yang kedua, pernahkah kita mencatat sejarah kejayaan Armada laut kita secara detail ketika dinasti Sriwijaya, Majapahit berjaya dan kejayaan kerajaan Nusantara lainnya berkuasa di lautan menaklukan kerajaan sampai ke Asia Timur? Sejarah tidak seharusnya untuk dilupakan agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama dan sejarah menjadi amat penting bagi kejayaan suatu bangsa.

Selasa, 06 Maret 2012

Pengembangan Rudal

Salam Kebangsaan...
Perkembangan tehnologi militer yang sangat cepat dan tak terbatas banyak memberikan peluang untuk kemajuan dan keefektifan Angkatan Perang suatu negara. Perkembangan ini ditandai dengan dinamika sistem senjata yang cukup tinggi dan kemutakhirannya yang dapat diukur dalam hitungan tahun saja, hampir sama dengan kemunculan merk mobil baru dan merk telepon seluler. Salah satunya adalah peluru kendali sebagai senjata strategis yang cukup mahal harganya dan banyak diproduksi oleh negara-negara maju. Dari penyebutan namanya saja sudah cukup menunjukkan bahwa sistem senjata ini sangat dapat diandalkan dan masih menjadi senjata yang menakutkan dalam sebuah peperangan. Sejak kemerdekaan diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia sangat rajin membeli peluru kendali dari negara-negara maju seperti Rusia, Perancis dan Amerika, baru-baru ini buatan Cina juga ikut menambah koleksi milik Angkatan Laut. Pembelian terbesar ketika ketika Indonesia melakukan persiapan perang dalam rangka merebut Irian Barat dengan mendatangkan Suface to Air Missile (SAM) buatan Uni Sovyet SA-2 yang mampu merontokkan sasaran udara dengan cepat Mach-4, sebuah sistem senjata yang sangat canggih ketika itu. Sejak saat itu tidak ada lagi pembelian peluru kendali secara massive  untuk kebutuhan Angkatan Perang karena perubahan politik. Selanjutnya sistem senjata yang terlanjur dibeli menjadi semakin usang dan tidak dapat digunakan lagi. Beberapa varian peluru kendali buatan Amerika pun pernah menghiasi Kapal Perang Republik Indonesia pada awal tahun delapan puluhan, namun karena embargo militer nasibnya sama dengan sebelumnya. Tahun enam puluhan Angkatan Laut pernah meriset peluru kendali namun tidak berlanjut karena perubahan suhu politik pada saat itu. Nampaknya sudah cukup banyak pengalaman Indonesia dalam pembelian peluru kendali dan sistem senjata pendukungnya. Lebih baik memaksimalkan peran sebuah Lembaga yang memang kompeten untuk membuat sistem senajta asal didukung dengan bantuan asistensi dan anggaran yang lebih agar dapat mengembangkan semaksimal mungkin sehingga ketertinggalan dengan negara di kawasan tidak terlalu jauh. Bila melihat prestasi orang pintar dan ilmuwan di tanah air sangat masuk akal sekali bila Indonesia akan mampu membangun kekuatan perangnya dari dapur sendiri asal mereka mendapat perhatian lebih dan tidak terbengkalai seperti alat ciptaannya. Tidaklah sesulit yang dipikirkan untuk membuat sebuah peluru kendali canggih yang dapat memenuhi kebutuhan sebuah Angkatan Perang, yang dibutuhkan hanyalah sebuah komitmen dan kepedulian politik nyata.

Senin, 05 Maret 2012

Interoperability

Salam Kebangsaan...
Menurut Merriam-Webster Dictionary arti kata Interoperability adalah kemampuan dari sebuah sistem untuk menjadi sebuah sistem senjata agar dapat berpadu dan bekerja dengan bagian dari sebuah sistem yang lain. Pada dasarnya sistem senjata merupakan gabungan dari sub-sub sistem yang berpadu sehingga menjadi sebuah kekuatan yang sangat besar dan memiliki daya kejut yang sangat tinggi. Kelemahan sebuah sistem senjata dapat terjadi bilamana sub-sub sistem yang ada tidak dapat berpadu dengan baik sehingga tidak dapat ditindaklanjuti dengan optimal dan akhirnya menjadi mubazir. Kesalahan yang sering terjadi adalah ketika sebuah sistem senjata tidak dapat interoperable dengan sistem senjata yang lain karena tidak ada kesesuaian peralatan dan waktu. Unsur Laut seharusnya dapat memberikan informasi yang akurat kepada unsur-unsur di darat dan udara serta dapat mengkoordinasikan semua unsur dalam sebuah operasi begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain unsur yang berada di laut harus dapat berkomunikasi dengan Command Center di darat dan unsur udara yang sedang beroperasi dan seluruh sistem senjata yang digelar saat itu. Bila perlu unsur terdepan yang berada di darat pun harus dapat mengkoordinasikan serangan pesawat tempur terhadap sebuah sasaran. Dengan demikian interoperability dapat menyederhanakan rentang kendali dalam sebuah operasi tanpa mengabaikan chain of command itu sendiri.

Minggu, 04 Maret 2012

Belanja Helikopter

Salam Kebangsaan...
Unsur pesawat udara khususnya sayap putar (rotary wing) bagi sebuah Angkatan Laut merupakan hal yang mutlak sebagai kepanjangan mata dan telinga serta pukulan yang mematikan untuk mendeteksi dan memburu keberadaan kapal selam di bawah permukaan. Kemunculan sebuah helikopter anti kapal selam dalam sebuah peperangan permukaan sepertinya masih menjadi momok yang mengerikan dan mimpi buruk bagi awak kapal selam. Helikopter anti kapal selam memang didisain dengan spesifikasi khusus untuk memburu kapal selam dengan persenjataan yaitu beberapa buah torpedo dan beragam alat sensor. beberapa jenis helikopter anti kapal selam juga didisain untuk mengangkut peluru kendali anti kapal permukaan. Selain mobilitas dan kemampuan jelajah yang tinggi helikopter anti kapal selam juga dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air yang peka dan akurat. Yang paling penting adalah peralatan kendali yang dimiliki oleh kapal permukaan dan ground control serta helikopter itu sendiri apakah sudah dapat berpadu dengan sempurna sehingga ketika melepas sebuah helikopter dalam sebuah operasi pemburuan kapal selam dapat berjalan dengan efektif dengan menampilkan hasil data yang mutakhir dalam waktu yang sesungguhnya. Tugas lain yang dapat dilakukan helikopter anti kapal selam yang dikembangkan oleh Angkatan Laut negara maju dalam keadaan darurat adalah operasi pencarian dan pertolongan terbatas serta evakuasi medis cepat. Kelebihan dari helikopter anti kapal selam lainnya adalah kemampuan untuk terbang mandiri dengan durasi waktu yang lama dengan tangki bahan bakar yang sudah disesuaikan sedemikian rupa sehingga dapat menambah daya jelajah. Selain itu helikopter anti kapal selam harus memiliki kemampuan terbang rendah diatas permukaan dengan tingkat level yang dapat dipertahankan. Sistem sensor dan pengolahan data yang terpasang pun harus dapat dioperasikan dengan mudah dan dapat memberikan informasi cepat kepada operator atau pengawaknya. Tidak lupa bahwa helikopter anti kapal selam harus mampu untuk ditching atau pendaratan di air apabila terjadi keadaan darurat. Tidak perlu panik memikirkan seberapa besar helikopter yang sesuai dengan kapal perang yang ada tanpa memikirkan kemampuan dan keunggulan sistem kendali senjatanya, namun yang harus dipikirkan adalah kapal perang apa yang sesuai dengan helikopter anti kapal selam dengan kemampuan sistem kendali senjata modern dan platform yang multi fungsi. 

Sabtu, 03 Maret 2012

Non Claimant State

Salam Kebangsaan...
Laut cina selatan merupakan salah satu alur dunia yang menghubungkan dua samudera besar dengan beragam kepentingan dan dinamika yang sangat tinggi. Ada beberapa negara yang merasa memiliki latu cina selatan berdasarkan pendekatan sejarah dan geopolitik negaranya masing-masing. Negara-negara itu adalah Cina, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunai Darussalam. Mereka itu dinamakan claimant state atau negara yang merasa memiliki dan mengakui sesuatu yang diperebutkan. Yang paling mendasar adalah masalah keamanan energi dan sumber daya mineral di laut cina selatan termasuk kepulauan spratly dan paracel yang ada di dalamnya. bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sebagai negara non claimant state sejak tahun 1990 telah mengambil inisiatif dengan mendorong negara-negara claimant state yang memiliki implikasi terhadap perkembangan lingkungan strategis di negara kawasan untuk melakukan kerja sama dalam meningkatakan hubungan saling percaya guna menekan potensi konflik yang dapat timbul. Cina sebagai negara yang kuat dan dominan di kawasan laut cina selatan dengan indikator penyebaran armada kapal niaganya dan pendekatan sejarah tentu saja memegang peranan penting, namun tidak semudah itu Cina dapat memiliki sepenuhnya laut cina selatan. Amerika ternyata juga mempunyai kepentingan di laut cina selatan untuk melindungi armada niaga dan jalur minyak yang menghubungkan perairan timur tengah menuju laut cina selatan lalu menuju pantai barat amerika. Kehadiran kekuatan Amerika di Asia bisa jadi untuk memberikan proteksi kepada jalur minyaknya dan sekaligus perimbangan kekuatan di laut cina selatan. Kita akan tetap konsisten untuk menjaga stabilitas kawasan dengan mengutamakan diplomasi aktif tanpa mengesampingkan kepentigan nasional.

Jumat, 02 Maret 2012

Latihan Menurut Mereka

Salam Kebangsaan...
Beberapa waktu yang lalu Angkatan Laut Indonesia pernah meyelenggarakan latihan bersama dengan Angkatan Laut Singapura dengan mengundang Angkatan Laut negara lain dari seluruh dunia lengkap dengan kapal perang dan awaknya. Latihan bersama yang diselenggarakan setiap tahun itu sebagai bentuk hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura dalam rangka meningkatkan kemampuan Angkatan Laut kedua negara. Latihan bersama itu berlokasi di sebuah tempat perairan Indonesia yang diubah menjadi daerah latihan selama pelaksanaan latihan. Latihan selama dua puluh hari itu berjalan dengan baik dan sesuai rencana latihan yang telah dibuat. Kedua negara juga mendapatkan pengalaman latihan dan ilmu yang baru dari negara-negara lain yang diundang dalam latihan itu. Namun sayangnya Indonesia tidak melihat keuntungan dari latihan itu dan kurang cerdas dalam mengelola sebuah latihan karena sesungguhnya hanya satu negara saja yang diuntungkan dari latihan itu. Apa masalahnya? Sebuah perencanaan latihan harus disusun secara baik dan cermat jauh-jauh hari agar mendapatkan hasil yang baik. Rencana latihan itu memang sudah lama dijadwalkan dan kedua negara sepakat menjadi tuan rumah bersama untuk mengundang delegasi dari negara lain lengkap dengan Alutsistanya. Indonesia bersedia untuk menyiapkan daerah latihan dengan konsekwensi harus 'menggeser' sementara waktu para nelayan yang ada di perairan itu selama latihan, Singapura dengan semangatnya bersedia menyiapkan fasilitas sandar di pelabuhan, akomodasi para awak kapal perang dan beraneka ragam jadwal wisata yang dapat mendatangkan masukan bagi negaranya. Dengan mendatangkan puluhan kapal perang ke Singapura dan berlatih di perairan Indonesia tentu saja banyak menguntungkan bagi satu negara saja. Dapat dibayangkan berapa dolar yang masuk ke Singapura dari biaya sandar selama dua puluh hari dari puluhan kapal perang itu, biaya pembelian air tawar, bahan bakar dan fasilitas pelabuhan lainnya. Belum lagi pameran produk peralatan yang ditawarkan oleh agen penyedia barang yang bekerja sama dengan kementerian perdagangan dan pariwisatanya Singapura. Ada lagi satu program yang mereka kemas sebagai acara 'bersih-bersih' dasar laut dekat sebuah pulau buatan yang tujuannya adalah mendapatkan legitimasi dari penyelam dunia untuk kepentingan pariwisatanya. Semua mereka kemas dengan profesional bekerja sama dengan instansi lainnya dengan tujuan meraup dolar sebanyak-banyaknya dari 'tamu-tamu' asing yang diundang. Bagaimana dengan Indonesia? Lain kali Indonesia harus benar-benar jeli dalam menandatangani sebuah perjanjian kerja sama yang melibatkan negara lain bila itu menguntungkan ambil, namun bila merugikan sebaiknya tidak dan bila perlu batalkan. Prinsipnya lebih baik mengendalikan untuk kepentingan daripadara dikendalikan serta mengabaikan kepentingan hanya karena alasan 'shedulled' sejak jauh-jauh hari, itulah 'latihan' menurut mereka.

Kamis, 01 Maret 2012

Teori Kepemimpinan

Salam Kebangsaan...
Dalam sebuah literatur yang ditulis oleh seorang berkebangsaan Cina kurang lebih pada 500 tahun sebelum masehi dijelaskan mengenai strategi perang militer kuno dan strategi ini masih akan digunakan oleh negara-negara maju sebagai referensi ilmu. Dunia barat lebih mengenal dengan nama 'The Art of War' atau seni berperang yang berisi 13 bab dengan 328 pasal. Diantara pasal-pasal tersebut ada beberapa yang dapat dipetik dan dijadikan pedoman untuk para Komandan lapangan yang berisi tentang teori kepemimpinan. Teori yang pertama, Panglima yang kehilangan dukungan ditandai dengan seringnya anak buah berkelompok dan bergunjing. Bila hal ini terjadi maka boleh jadi bahwa ini tanda lunturnya kepercayaan bawahan kepada pimpinan. Teori yang kedua, Panglima yang kehabisan akal akan ditandai dengan seringnya memberi hadiah dan Panglima yang sedang dalam kesulitan kerap menjatuhkan hukuman. Teori yang ketiga, Panglima yang tidak bijaksana mula-mula keras lalu takut menghadapi anak buah. Teori yang keempat, Utusan yang minta maaf pertanda lawan menghendaki gencatan senjata untuk memulihkan kekuatan. Teori kelima, hati-hati terhadap musuh yang datang dengan penuh semangat, tidak mulai bertempur meskipun sudah berhadapan lama dan tidak mundur. Penjelasan dari teori ini dengan sungguh dapat dipahami sesuai dengan pengertian masing-masing dan sangat aplikatif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di bidang bisnis. Kelima teori dasar ini sudah diuji dan kebenarannya dan tidak perlu diragukan lagi. Bila baik menurut anda silahkan diterapkan namun bila tidak pun juga tidak masalah. Teori kepemimpinan akan terus berkembang dan akan terus disesuaikan dengan dinamika yang ada, namun bukan berarti yang lama harus ditinggalkan.